 |
Potret Pertama Kami |
First
Awal itu kita tak saling mengenal
Memilih teman sebangku yang kita kenal
(jujur : seperti aku dan ninik, wiwin dan pipin, nisa dan mamik, shendy dan rita, rini dan dani dan seterusnya dan seerusnya)
Kecuali beberapa orang yang pertama itu
Harus dan mewajibkan diri untuk bertanya “Namine sinten?”
(seperti yuli dan alfi, upik dan via, maria dan yuni, rindu dan esti *entah kegilaan apa yang bisa bikin mereka klop*)
Dan ada juga yang harus mengalah
Karena ganjil
(antara banar, andar dan gaga *talak rujuknya mereka bertiga selama 3 tahun bersama*)
Lalu perlahan mau tak mau wajib dan tak wajib
Kita saling mengenal
Meski tanpa bertanya “boleh tau namamu?”
Aturan main pakai computer yang harus ditaati
Berurutan sesuai absensi
Hari pertama kita masuk lab multimedia
Hari Jum’at
Pegenalan awal
Awal di mana kita akan menguras seluruh kemampuan otak
Awal di mana kita akan mengisinya lagi dengan banyak hal yang baru
(aku tersenyum ketika menulis ini *jujur betapa takjubnya kala itu*)
- - - - - - - - -
Pelajaran photography pertama kita
Belum terlihat kenakalan kita
Hal yang awam
Object gambar kita sendiri
Jepretan tangan kita sendiri
Bidikan mata kita sendiri
Pose malu-malu kita sendiri
Beredar di penjuru smetanova
Generasi ke dua multimedia
Yang menggagalkan kakak kelas kita menjadi generasi tunggal
(aku tersenyum ketika melihat foto kita *terlihat lugu… tinggal menunggu beberapa waktu lagi untuk jadi gila*)
- - - - - - - - -
Lalu perlahan ada rasa dibanding-bandingkan
Antara kita dan kakak-kakak kita
Betapa hebatnya mereka sebagai generasi pertama
Rasa ingin seperti mereka namun tetap menunjukkan inilah diri kita
Inilah semangat awal kita kala itu
Harus bersatu padu satu sama lain
Menyatukan kreasi, suara dan rasa
Kekompakan pertama yang harus kita ciptakan
“Pertunjukan drama pertama kita”
(Entah bisa disebut pertunjukan drama atau tidak, ^^ v)
Mensutradarai sendiri, menentukan tema sendiri, membuat naskah sendiri
Dengan judul “Pipin ingin sekolah”
Lagu pertama yang kita nyanyikan kala itu “Bukan Bintang Biasa”
(“once upon a time ada sebuah bintang, yang bersinar terang di hatimu, ku akan datang lagi menjeputmu dengan cinta, kan ku bagikan semua bintangku… ku miliki bintang bukan bintang biasa, ku bisa hapuskan semua dukamu, ku tak akan menghilang slalu ada di hatimu, memberi bintang hanya untuk cinta… dan yang terbaik selamanya bersama, akan ku bagikan bintagku demi cintamu, and when you keep on believing 1000 miles can be sized by running, the miracles can do things though can do” aku tersenyum ketika mendengar lagu ini *aku sedang mendengarnya dan spontan adegan itu terulang di benakku*)
- - - - - - - - - -
Masih belum apa-apa
Tahun pertama kita, belum ada kenakalan-kenakalan fatal
Perlu saling mendalami dan kita akan saling mengerti
Tahun pertama yang mengisi laga kita
Semangat MULTIMEDIA…
Menyambut tahun kedua